Pakai Alat Ini Warga Sukamukti Katapang Kini Bisa Manfaatkan Air Citarum untuk Air Minum

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Warga Kampung Bojongsukamukti, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, kini dapat menggunakan air Sungai Citarum untuk memenuhi sejumlah kebutuhan.

Tepat berada di bantaran Sungai Citarum, beberapa perangkat alat yang diketahui merupakan instalasi pengolahan air bersih dibuat oleh sejumlah perwakilan perusahaan di sepanjang aliran Sungai Citarum.

Sebagai bentuk corporate social responsibility (CSR) dari pihak perusahaan kepada masyarakat sekitar aliran Sungai Citarum, air pengolahan dari instalasi tersebut bisa digunakan oleh masyarakat, bahkan untuk kebutuhan minum. Dari pantauan Tribun Jabar, Minggu (24/2/2019), instalasi pengolah air bersih tersebut memiliki sejumlah komponen, di antaranya alat Clarifier lamella (alat pemisahan kotoran), tangki penampung, dan pompa air.

Penggagas pembuatan instalasi air bersih, Irsyad Imanudin (41), mengatakan, pembuatan alat tersebut, berawal dari keprihatinan saat mendengar Sungai Citarum sebagai salah sungai terkotor dan keberadaan industri dianggap menjadi salah faktor utama pencemaran.

“Kami terdiri dari 24 perusahaan, memutuskan siap berkontribusi untuk masyarakat, salah satunya dengan membuat alat tersebut,” kata Irsyad di Kampung Bojongsukamukti, Kecamatan Katapang, Minggu (24/2/2019).

Untuk cara kerja alat tersebut, air Sungai Citarum yang saat ini berwarna cokelat, disedot menggunakan pompa, kemudian dimasukan ke dalam mixing tank dan dicampur obat penjernih air.

Tidak lama kemudian, air Sungai Citarum yang berwarna cokelat tersebut berubah menjadi jernih dan sama sekali tidak meninggalkan bekas, karena terpisah dari seluruh kotoran.

Irsyad mengatakan, alat tersebut dipasang sejak bulan lalu di Kampung Bojongsukamukti, namun baru har ini, instalasi tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar.

“Mulai hari ini resmi, setelah sebelumnya diuji di laboratorium. Alhamdulillah memenuhi baku mutu, sesuai standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang melewati tahap reverse osmosis (RO) juga bisa diminum,” katanya.

Irsyad pun menambahkan, alat yang menghabiskan uang sebesar Rp 300 juta ini, mampu menghasilkan air bersih untuk kebutuhan rumah tangga sebanyak 2 – 5 ribu liter perjamnya.

“Mudah – mudahan kebutuhan air bersih untuk masyarakat dapat terpenuhi, karena ini setiap 2 ribu liter bisa memenuhi kebutuhan dua RW,” katanya.

Warga Bojongsukamukti, Usep (50), mengatakan, warga kampung tersebut mengaku kesulitan mendapatkan pasokan air bersih, terutama saat musim kemarau, karena kerap keruh dan mengeluarkan bau menyengat.

Adanya instalasi pengolahan air bersih, kata Usep, diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan air bersih, terutama pada musim kemarau.

“Mudah – mudahan membantu juga, kalau hujan sumur mah ada, cuma tidak terlalu jernih,” katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pakai Alat Ini Warga Sukamukti Katapang Kini Bisa Manfaatkan Air Citarum untuk Air Minum, https://jabar.tribunnews.com/2019/02/24/pakai-alat-ini-warga-sukamukti-katapang-kini-bisa-manfaatkan-air-citarum-untuk-air-minum.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *