Clarifier adalah system untuk melakukan proses sedimentasi dengan metode flokulasi dan koagulasi. Pada clarifier tank ini akan menggabungkan proses kimia (koagulasi, flokulasi) dan proses fisika (sedimentasi) pada satu unit tangki. Proses penggabungan ini membutuhkan material yang mengatur laju aliran yang disebut Lamela.
Clarifier adalah Klarifikasi diperlukan di mana pun padatan tersuspensi dalam air baku / limbah lebih tinggi konsentrasinya. Hampir semua tangki sedimentasi pabrik pengolahan (Clarifiers) dengan desain melingkar atau kadang-kadang persegi panjang.
Prinsip kerja dari clarifier tank adalah pengendapan gravitasi. Larutan yang membawa unsur padatan akan tersuspensi lebih berat dan akhirnya mengendap. Kemudian padatan yang mengendap ini akan terkumpul dalam bak “sludge” yang harus secara reguler dibersihkan atau dibuang ke luar clarifier tank.
Proses pengendapan bisa ditingkatkan dengan penambahan koagulan & polyelectrolyte. Koagulan menetralkan muatan & menggumpalkan padatan tersuspensi untuk membentuk flok mikro. Selanjutnya Polyelectrolyte menyatukan flok mikro ini yang mengikatnya dengan rantai panjang untuk membuat flok berat yang mudah mengendap.
Sebagian besar air limbah mengandung beberapa bahan sampah yang tidak mengendap & perlu dikumpulkan di permukaan clarifier. Clarifier tank sederhana digambarkan dalam sketsa di bawah ini.
Untuk memfasilitasi injeksi penggunaan bahan kimia, serta memastikan flokulasi yang tepat, maka clarifier tank juga dilengkapi dengan bak flokulator. Bak flokulator ini bisa dibuat terpisah atau menjadi satu bagian dengan clarifier tank.
Clarifier tank design bisa terbuat dari baja maupun FRP. Pemilihan material konstruksi dengan FRP karena dibutuhkan berat yang lebih ringan. Pertimbangan berat biasanya karena memudahkan untuk dipindahkan. Pertimbangan lainnya adalah karena akan di aplikasikan pada sumber air yang korosif, misalnya air payau atau air laut. Atau bisa juga cairan limbah yang lebih asam. Pada umumnya penggunaan material FRP hanya digunakan kapasitas yang lebih kecil, misalnya 1 – 10 M³/Jam.
Fungsi Clarifier Tank
Clarifier tank berfungsi untuk mengurangi kandungan TSS (total suspended solid) dalam air. Dengan menggunakan clarifier tank ini dapat menghasilkan air dengan tingkat kejernihan dan turbiditas yang baik, baik digunakan pada system WTP (clarifier tank in water treatment) maupun pada WWTP (clarifier tank in waste water treatment).
Pada system reverse osmosis air laut, air payau maka fungsinya untuk menurunkan tingkat turbidity, serta mengurangi jumlah partikel yang terbawa pada air. Hal ini disebabkan karena pada sumber air laut dari “open surface” maka sering ditemukan partikel dan material dengan ukuran kecil.